SATE KARANG
Sate karang bisa ditemui di wilayah Kota Gede di malam hari. Disebut Sate Karang karena lokasi penjualannya di Lapangan Karang, Kota Gede. Sate ini dibuat dari daging sapi yang dibumbui saus kacang lalu disajikan bersama lontong dan kuah lodeh. Unik dan lezat.
Di kedai ini tidak disediakan tempat duduk seperti pada umumnya. Para pembali duduk lesehan di atas tikar yang digelar di lapangan. Tentu saja, pantat kita agak terasa basah saat menduduki tikar, tapi begitu mulai menikmati satai dan wedang ronde, badan jadi terasa hangat.
Nah, kalau malam Minggu atau bulan purnama, sebaiknya kita datang sebelum pukul 7 malam. Kalau tidak, kita harus rela antre! "Minimal kita harus menyediakan 30 kilogram daging sapi, kalau pas ramai. Untuk ketupatnya dibutuhkan sekitar 20 kilogram beras," jelas Bpk.Prapto Hartono, penerus dan pemilik Sate Karang.
Jangan salah kira, lo. Sate Karang ini sudah terkenal sejak tahun 1948. Cuma saja saat itu masih dijual berkeliling oleh Pak Karyo Semito, ayah Prapto. Baru mulai tahun 1955, Karyo memutuskan menetap di Lapangan Karang.
2 comments:
wah,,pak!skr sate karang mahal.udah gt,rasa ny g selezat dlu.pdahal jaman2 ak SD dlu sering bgt loh mnta dibeliin sate karang.hehehe..
Woi ndi foto satene?? wah diskriminasi ki, aku sebagai wong Bigcity ra terimo, gek dipasang mas. Jajan neng kono, ngko tak ancani tp aku dibayari ha5.
Post a Comment